KOMPETENSI TEKNIS, MANAJERIAL ,SOSIAL KUTURAL DAN WAWANCARA
KOMPETENSI TEKNIS adalah keahlian atau kemampuan yang dimiliki seseorang dalam menjalankan tugas-tugas atau pekerjaan tertentu yang biasanya membutuhkan pengetahuan dan keterampilan khusus. Kompetensi ini umumnya berkaitan dengan bidang atau profesi spesifik dan sering kali membutuhkan pelatihan atau pendidikan yang terfokus.
Contoh kompetensi terletak bidang teknis bidang yang lain:
- Teknologi Informasi (TI): Pemrograman, database, jaringan, administrasi jaringan, keamanan siber, data.
- Keuangan: Analisis laporan keuangan, manajemen risiko, penganggaran, dan investasi.
- Konstruksi: Pemasangan peralatan, interpretasi gambar teknik, pemahaman tentang material bangunan, keselamatan kerja.
- Medis: Diagnostik, prosedur medis, pemahaman farmakologi, keterampilan keperawatan.
- Grafis Desain: Penggunaan perangkat lunak desain, seperti Adobe Photoshop atau Illustrator, pemahaman tentang komposisi visual, dan tipografi.
Kompetensi teknis biasanya diukur melalui sertifikasi, pengalaman kerja, atau tes keterampilan yang relevan dengan bidang tersebut. Kompetensi ini penting untuk memastikan bahwa seseorang dapat bekerja secara efektif dan sesuai standar di bidangnya.
=========================================================================
MANAJERIAL adalah kemampuan atau keterampilan yang berkaitan dengan pengelolaan, pengawasan, dan pengorganisasian suatu kegiatan atau organisasi. Istilah ini merujuk pada segala sesuatu yang berhubungan dengan manajemen, yaitu proses merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengontrol sumber daya (seperti tenaga kerja, waktu, dan keuangan) untuk mencapai tujuan tertentu secara efisien dan efektif.
Keterampilan manajerial umumnya mencakup beberapa aspek berikut:
- Perencanaan - Menyusun rencana atau strategi untuk mencapai tujuan.
- Pengorganisasian - Mengelola dan mengatur sumber daya agar sesuai dengan rencana.
- Kepemimpinan - Mengarahkan dan memotivasi tim untuk melaksanakan rencana.
- Pengawas dan dan dikantungkan - Memantau pelaksanaan rencana dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.
Dalam konteks organisasi, keterampilan manajerial menjadi kunci untuk memastikan semua bagian organisasi dapat bekerja sama secara sinergis, serta mampu menyesuaikan dengan perubahan dan tantangan yang muncul dalam operasional sehari-hari.
==========================================================================
SOSIAL KULTURAL adalah istilah yang merujuk pada aspek-aspek sosial dan budaya yang memengaruhi perilaku, nilai-nilai, dan pandangan hidup individu maupun kelompok dalam suatu masyarakat. Aspek sosial melibatkan interaksi dan hubungan antarmanusia dalam suatu komunitas, sementara aspek kultural (budaya) mencakup kebiasaan, norma, tradisi, nilai, dan sistem kepercayaan yang berkembang dalam suatu kelompok atau masyarakat.
Beberapa komponen utama dalam konteks sosial kultural meliputi:
Norma Sosial: Aturan atau Aturan pedoman yang yang mengatur perilaku individu dalam masyarakat yang untuk masyarakat yang harapan sosial.
**: Prinsip atau kepercayaan yang dianggap penting dan menjadi dasar bagi tindakan individu dalam suatu kelompok budaya.
Identitas Sosial: Persepsi seseorang tentang diri mereka yang dibentuk oleh hubungan dan peran sosial di masyarakat.
Tradisi Dan Kebiasaan: Kebiasaan atau rutinitas yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya, sering kali mencerminkan keunikan budaya setempat.
Sistem Kepercayaan: Agama, kepercayaan, dan pandangan hidup yang dianut oleh individu atau kelompok yang berperan penting dalam membentuk pola pikir dan sikap.
Faktor sosial kultural sangat memengaruhi cara orang berpikir, bertindak, dan berinteraksi, baik dalam skala kecil (keluarga, teman) maupun skala besar (masyarakat luas).
==========================================================================
WAWANCARA adalah proses komunikasi di mana satu pihak (pewawancara) mengajukan pertanyaan kepada pihak lain (narasumber atau responden) dengan tujuan mendapatkan informasi tertentu. Wawancara dapat dilakukan dalam berbagai konteks, seperti dalam dunia kerja (untuk keperluan rekrutmen), penelitian, jurnalistik, pendidikan, atau kegiatan evaluasi.
Jenis-Jenis Wawancara
Wawancara Terstruktur: Pe secara spesifik pertanyaan adalah wawancara formal sebelum wawancara formal. Pertanyaan biasanya ganil dan disari-lah adalah pihak-alkan informasi Yang Yang.
Wawancara Semi-terstruktur: Terdapat panduan pertanyaan dasar, namun pewawancara memiliki fleksibilitas untuk menggali lebih dalam jika diperlukan.
Wawancara ((Terkarat): Pewawancara tidak memiliki panduan tetap, sehingga pertanyaan cenderung lebih terbuka dan disesuaikan secara langsung berdasarkan jawaban yang diberikan responden.
Wawancara Kelompok: Melibatkan beberapa responden yang diwawancarai dalam satu waktu. Teknik ini sering digunakan dalam diskusi kelompok (focus group discussions).
Tujuan Wawancara
Wawancara dilakukan untuk berbagai tujuan, seperti:
- Data Mengumpulkan: Sumber data langsung dari individu terkait topik atau isu tertentu.
- Menilai Kompetensi atau Kualifikasi: Dalam rekrutmen kerja, wawancara menilai apakah kandidat sesuai dengan posisi yang dilamar.
- Mendii Suatu Topik: Menemukan wawasan yang lebih dalam tentang pengalaman atau pandangan responden.
- Mengdapat Pendapat atau Persesisi: Mendapatkan gambaran mengenai sikap atau opini masyarakat tentang isu tertentu.
Tahapan Wawancara
Persiapan : Menentukan tujuan, wawancara daftar daftar, pertanyaan dan latar nama-katnya dinarasumber.
Pembukaan: Pewawancara memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan wawancara kepada narasumber untuk menciptakan suasana yang nyaman.
Disanya-Jawab: Pewawancara mengajukan pertanyaan sesuai dengan topik yang telah disiapkan.
Penutup: Mengakhiri wawancara dengan mengucapkan terima kasih kepada narasumber dan, bila diperlukan, menyusun rencana tindak lanjut.
Tips Melakukan Wawancara yang Efektif
- Persiapkan Pertanyaan Baik: Sesuaikan pertanyaan dengan tujuan wawancara.
- Bersikap Ramanah dan Profesional: Ini akan membantu menciptakan suasana nyaman bagi narasumber.
- Menyela Jangan: Berikan waktu kepada narasumber untuk menjawab dengan lengkap.
- Dengarkan Aktif: Fokus pada jawaban narasumber agar bisa memberikan pertanyaan lanjutan yang relevan.
Wawancara adalah metode yang efektif untuk menggali informasi secara mendalam, sehingga dapat digunakan dalam banyak situasi dan untuk berbagai kebutuhan.
Komentar
Posting Komentar